

Melihat berbagai berita diatas, saya jadi terusik bukan karena fenomena para caleg edan atau "ngedan" tersebut...tapi setelah beberapa saat membaca kembali komentar dari temen-temen di FB (selingkuhanku satunya selain Ja-maia-eelaa) ... dan yang paling mencantol di otak (yang kanan apa kiri ya Mr. P ..? mboh lah ..) yaitu percakapan dengan Mr. P dan Alijaini serta Melyn (yang suka angguk2 sendiri) ringkasnya seperti berikut ini ..(sudah diedit seperlunya)
Cah Bontot: o
no caleg gagal dadi edan ...malah ono sing matek...?? wis ora nggenah kabeh!Kam 12:09 · Beri Komentar · SukaTidak Suka · Tampilkan Komentar (35)Sembunyikan Komentar (35)
Ali Jaini
Ali Jaini pada 12:24 16 April melalui Facebook di Ponsel
Om dan tante caleg jangan "nggilani dong" hahaha,banyak caleg yang gagal nggilani.Mulai duit yang sudah dibagi diminta kembali,jalan yang melintasi perkarangannya ditutup,hingga sekolahan pun digembok.Apa itu ga nggilane mas?xixixiMr. P
Mr. P pada 16:53 16 April
sore pak dokter,akeh sing ora nggenah,omzet meningkat dong kalo gitu heheheCah Bontot
Cah Bontot pada 17:07 16 April
Justru bagianmu to cak... kan bisa diversifikasi jd tukang setrum ...nyetrumin tuh pelipisnya caleg yg sdh ndegleng...he..he.. ciptakan alat setrum kecil yg portable tp voltasenya ckp kuat ...pasti laris Mr. P ...ntar aku bantu masarin deh :)Mr. P
Mr. P pada 17:16 16 April
bwahahaha..bener juga ya Mas ..asem ki,otaknya encer banget kalo melihat peluang bisnis..katanya PNS..hahahahaha
Cah Bontot
Cah Bontot pada 17:32 16 April
kamuflase wae kok Mr. P... bukti msh mau jd jongos negara tercinta ini ....Melyn Is Melyn
Melyn Is Melyn pada 3:13 17 April melalui Facebook di Ponsel
hmm..
*angguk2* (bener kan ..suka angguk-angguk ..:>))
Mr. P
Mr. P pada 11:02 17 April melalui Facebook di Ponsel
Dulu yg pesta tukang sablon,sekarang giliran dokter..asik asoiii..caleg oh calegCah Bontot
Cah Bontot pada 11:18 17 April
halah ...jgn lupa juga tukang setrum otak ...! nih profesi baru yg lbh menjanjikan dan tentu lebih macho ! :)Mr. P
Mr. P pada 12:18 17 April melalui Facebook di Ponsel
Sippp pak the real psycho,nanti tak pateni yo!!! (Maksudnya daftarin hak paten buat setrum otak apa pateni tuh caleg gemblung yaaa)Nah... terkait dengan terapi setrum otak buat orang psikosis saya sendiri sudah agak lupa (maklum sudah 19 tahun yang lalu bersama Srex bahu membahu "ngerjain" orang gila di RSJ) nah daripada bingung akhirnya kulaporkan ama sang mahaguru "mbah Google" ...dan kutemukanlah jawabannya ...
(sumber: www.pinknews.co.uk/news/articles/2005-11764.htm )
ECT (Electroshock Therapy) merupakan terapi yang sering digunakan pada tahun 1940 - 1960 sebelum obat antipsikotik dan anti depresan mudah diperoleh. Cara kerja terapi ini yaitu mengalirkan arus listrik berdaya sangat rendah ke otak yang cukup untuk menghasilkan kejang yang mirip dengan kejang epileptik. Kejang inilah yang menjadi terapetik bukan arus listriknya. Sebelum dilakukan ECT pasien disuntikkan insulin sebagai pelemas otot yang akan mencegah spasme konvulsif otot-otot tubuh dan kemungkinan cedera. Efek samping penggunaan ECT adalah kelupaan atau gangguan memori. Efek samping ini dapat dihindari dengan menjaga rendahnya arus listrik yang dialirkan.
(http://blog.kenz.or.id/2005/04/25/analisis-film-a-beautiful-mind.html)

(Sumber: U647414ACME| Standard RM| © Bettmann/CORBIS)
ECT telah menjadi pokok perdebatan dan keprihatinan masyarakat karena beberapa alasan. Di masa lalu ECT ini digunakan di berbagai rumah sakit jiwa pada berbagai gangguan jiwa, termasuk schizophrenia. Namun terapi ini tidak membuahkan hasil yang bermanfaat. Sebelum prosedur ECT yang lebih manusiawi dikembangkan, ECT merupakan pengalaman yang sangat menakutkan pasien. Pasien seringkali tidak bangun lagi setelah aliran listrik dialirkan ke tubuhnya dan mengakibatkan ketidaksadaran sementara, serta seringkali menderita kerancuan pikiran dan hilangnya ingatan setelah itu. Adakalanya, intensitas kekejangan otot yang menyertai serangan otak mengakibatkan berbagai cacat fisik. Namun, sekarang ECT sudah tidak begitu menyakitkan. Pasien diberi obat bius ringan dan kemudian disuntik dengan penenang otot. Aliran listrik yang sangat lemah dialirkan ke otak melalui kedua pelipisatau pada pelipis yang mengandung belahan otak yang tidak dominan.
Hanya aliran ringan yang dibutuhkan untuk menghasilkan serangan otak yang diberikan, karena serangan itu sendiri yang bersifat terapis, bukan aliran listriknya. Penenang otot mencegah terjadinya kekejangan otot tubuh dan kemungkinan luka. Pasien bangun beberapa menit dan tidak ingat apa-apa tentang pengobatan yang dilakukan. Kerancuan pikiran dan hilang ingatan tidak terjadi, terutama bila aliran listrik hanya diberikan kepada belahan otak yang tidak dominant (nondominan hemisphere). Empat sampai enam kali pengobatan semacam ini biasanya dilakukan dalam jangka waktu 2 minggu. Akan tetapi, ECT ini tidak cukup berhasil untuk penyembuhan schizophrenia, namun lebih efektif untuk penyembuhan penderita depresi tertentu (Atkinson, et al.,1991).
(sumber: http://koaskamar13.wordpress.com/category/jiwa/page/2/)Akhirnya ... memori yg hilang tentang ECT pelan-pelan terkuak kembali, semoga anda sekalian jangan pernah sekalipun sampai di ECT ya ....cukuplah terapi ini untuk para caleg kita ajah ... dan tentu aja buat bisnis baru Mr. P ....