Kamis, Desember 31, 2009

PENEDUH..



Menjelang tutup tahun 2009 ini kembali kudipaksa bersimpuh. Peluh terasa lebih deras tapi tiadalah jadi keluh karena memang saat seperti ini seucap keluhpun hanya akan jadi alas pijak yg kian merapuh.

Lintasan memori setahun mengadirkan bayangan yang nggak bisa lagi utuh. Ku coba kais beberapa hikmah saat ditengah badai yang belum juga mau menjauh... dan hasilnya kembali dada ini bergemuruh ..

Siluet berbagai episode penistaan terpampang di frameku yg lusuh, mengguratkan pesan yang masih tersembunyi ... akankah sang waktu tetap jadi hakim yg paling tangguh..?

Penghujung tahun bak bahtera yg hendak berlabuh ... setelah setahun perjalanan yang ditempuh...di samudera kelegawaan yg terbentang luas tuk mencari kesejatian diri yang ingin tetap utuh

Selamat tahun baru 2010 buat semuanya, semoga setiap goresan tulisan setahun ini jadi pupuk bagi pohon amal yang kelak bisa jadi peneduh saat kita kembali menjadi sebuah ruh ..

Sabtu, November 14, 2009

PELIT AMAT SIH ?


Seminggu yang lalu saat saya buka di FB kulihat status seorang teman yang kebetulan tokoh penting di sebuah organisasi tingkat nasional. Dia menulis informasi sepotong yang membuat saya jadi tertarik yaitu tentang sebuah kegiatan yang cukup penting terkait regulasi kesehatan di negeri ini. Karena memang merasa butuh, saya langsung tulis di dindingnya sambil menyapa dengan ramah ..yang intinya minta agar diberi informasi tambahan tentang yang dia tulis tersebut. Lalu saya menanti jawabannya, 3 menit berlalu .. 5 menit berlalu masih belum ada jawaban. Saat nunggu tersebut mulai ada temannya yang lain nimbrung ngasih komen yang saya rasa cuma basa basi.

Saya tetap memonitor statusnya, setelah hampir satu jam nggak ada jawaban, kebetulan ada satu orang yang komentarnya berisi sesuatu yang menurut saya keliru. Saya beranikan diri untuk membalas komentar itu tepat dibawahnya, sambil tidak lupa mencoba "menyindir" yang punya status. Apakah ada respon ? huuuff..! ternyata masih negatif ! Sambil mbatin aku tinggalkan statusnya, tiba-tiba saya teringat peristiwa serupa ternyata pernah kualami dan kebetulan juga dengan orang yang sama...aaarggh!

Apa kalau kita mau berbagi ilmu & informasi dianggap akan mengurangi stok yang ada seperti kalau kita membagikan uang/barang yang kita miliki? Pengalamanku membutkikan kalau kita mau sharing sesedikit apapun ilmu yang kita miliki, maka efeknya akan luar biasa ! Bukan pada orang lain yang mungkin membutuhkan ilmu kita tetapi justru buat kematengan ilmu yang kita miliki. Semakin kita mau membagi semakin mateng pula ilmu kita dan hukum alamnya bak laksana tanaman, maka akarnya jadi kian berotot menghujam kedalam tanah. Selanjutnya tanamannya akan menjulang tinggi ke angkasa, sedangkan buahnya yang segar makin banyak menggelantung didahannya .. intinya tak akan habis tapi malah akan makin subur dan manfaat ilmu kita. Jadi hai kamu ..kenapa PELIT AMAT SIH?

Minggu, November 08, 2009

FENOMENA GERHANA MATAHARI



Seminggu terakhir dunia hukum kita terguncang oleh terkuaknya rekaman para pelacur perkara alias mafia peradilan dalam kasus yang terkenal dengan sebutan cicak lawan buaya yaitu perseteruan antara KPK melawan kepolisian. Keberadaan dan sepak terjang mafia ini memang sudah jauh menusuk ke pusat kekuasaan dari para penegak hukum itu sendiri. Sebenarnya tidak aneh dan sudah sering kita dengar tentang carut marut dunia hukum dan peradilan di negeri ini. Sebut saja dari mulai jual beli perkara, suap menyuap bahkan sampai pembunuhan terencana menjadi noda hitam dari potret keadilan hukum yang ada selama ini.

Seperti contoh kasus cicak vs buaya tadi, saya jadi teringat sebuah fenomena gerhana matahari untuk bisa menggambarkan situasi yang berkembang dari kasus tersebut. Sebuah gerhana matahari diawali dengan situasi yang masih terang, selanjutnya secara perlahan mulai gelap menyelimuti seantero bumi ini bahkan suasananya berubah laksana malam, berikutnya mulai terkuak kembali tabir kegelapan itu yang bisa secara tiba-tiba teramat menyilaukan bahkan sanggup membutakan dalam arti sesungguhnya bagi yang melihatnya.

Apakah fenomena gerhana matahari tersebut bisa tergambar dalam kasus cicak vs buaya ?

Jika direnungkan mungkin ada beberapa yang sesuai. Diawali kasus yang tadinya cukup terang, namun oleh berbagai rekayasa kasus tersebut jadi simpang siur yang akhirnya membingungkan kita, siapa yang benar dan siapa yang salah ?? Berikutnya tiba-tiba muncul titik terang dengan adanya rekaman yang diputar dan disiarkan secara luas sehingga semua orang terkaget-kaget bahkan banyak yang mengutuk isi rekaman ini!

Bagiamana efek selanjutnya ? justru episode inilah yang kelihatnnya paling riskan! bagaimana tidak, dengan terbukanya tabir bayangan yang selama ini membingungkan tiba-tiba terbuka secara terang benderang dengan ditayangkannya percakapan rekaman yang menjikikan tersebut (entah benar atau rekayasa). Akibat lanjutannya apa? bagi yang nggak siap melihat kilatan cahaya pasca gerhana matahari risiko yang terberat adalah fenomena kebutaan massal ! Sehingga makin tidak jelas lagi mana penegak hukum mana yang kriminal, rakyat jadi gelap mata menghujat aparat dan kian kehilangan kepercayaan terhadap aparat dan sistem hukum yang ada. Bahkan RI 1 pun sampai membuat gerakan ganyang mafia (GM) melalui PO Box pribadinya .. semua pihak saat ini terindikasi mengalami kebutaan!

Hikmah apa yang bisa kita petik dari kasus tersebut? Apakah kebutaan ini hanya sesaat atau jadi permanen ? kita lihat saja nanti, tapi yang pasti jangan biarkan kebutaan ini meluas yang akhrinya malah membutakan mata bathin kita semua, semoga.

Senin, November 02, 2009

Nikmat Mengajar


Sore setelah asharan saya bergegas menstater mocin HD ku. Jam sudah menunjukkan hampir pukul 16.00. "waah telat maneh ki.." gumanku lirih. Memang sore ini udara terasa masih panas dan gerah, sudah beberapa hari belum turun hujan di kota ini. Aku memacu motorku menyibak keramaian karena berbarengan dengan jam pulang kantor sehingga jalanan lebih padat merayap. Sebetulnya badan ini masih penat, mata juga terasa kantuknnya maklum semalam harus menemani tamu yang sudah tiga hari nginep dirumah. Tamu itu memang saya undang untuk melatih mahasiswaku, mereka datang dari Surabaya dan Yogyakarta. Kebetulan pelatihannya kemarin sudah selesai, dan mereka pulang naik KA Sembrani jurusan Jakarta-Surabaya yang jadwalnya jam 02.00 dini hari. Untung saja sebelum berangkat mengajar sore ini my BJ sempet bikin kopi kesukaanku .. lumayanlah buat pengganjal kantuk.

Setelah sampai kampus kuparkir motorku ditempat biasa, langsung aku bergegas memasuki ruang kuliah B201 yang memiliki kapasitas sampai 150 orang. Begitu memasuki ruangan, suasana seperti biasa masih gaduh, maklum lebih dari 100 mahasiswa yang ikut perkuliahanku. Sesaat kemudian mulailah perkuliahan tentang perencanaan kesehatan sesuai materi yang kuampu. Hari ini rencananya membahas tugas rumah, setelah dikumpulkan ke depan, lalu saya memilih diantara tumpukan kertas tugas. Saya ingin ngecek apakah pekerjaan mereka sudah sesuai dengan tugas yang diberikan. Ternyata masih ada beberapa mahasiswa yang keliru membuat tugasnya. Saya lalu panggil salah satunya untuk maju kedepan kelas.

"Coba sekarang kamu baca yang keras isi papermu ini.." kata saya ke seorang mahasiswa. Dia membaca dengan nada tertekan mungkin grogi dilihat temen seluruh kelas. Selesai membaca, saya tanya " apakah papermu ini sesuai dengan tugas yang saya berikan minggu kemarin?" Mahasiswa itu kelihatannya bingung nggak bisa menjawab. Saya jadi penasaran lalu saya minta dia duduk,berikutnya saya tanya "apa ada dari kalian yang bikin tugasnya sama seperti temenmu tadi?" Beberapa saat nggak ada yang mengaku, saya ulangi sampai tiga kali tetep saja nggak ada yang tunjuk jari, akhirnya saya comot salah satu paper lalu saya undan kedepan nama yang tercantum. Kebetulan mahasiswi, saya lalu tanya " ini pekerjaanmu ya ?", dia mengangguk, lalu saya tanya "apakah paper ini menurutmu sudah benar sesuai tugas yang saya berikan?". Dia tersenyum kecut, "Nggak pak" ujarnya lirih. "mengapa tadi nggak terus terang waktu saya tanya?" .. dia makin tersipu malu. "saya lupa lupa ingat pak" jawabnya makin lirih. Waduuh .. gimana nih, kok kayak judul lagu. Saya jadi terinspirasi untuk memberinya semacam hukuman, "OK karean kamu lupa-lupa ingat ..sekarang supaya jadi ingat gimana kalau kamu menyanyikan lagu yang judulnya sama yaitu lupa lupa ingat dari band kuburan?" ..Sesaat dia terlihat pucat.. sebenarnya kasihan tapi saya ingin supaya mendidik dia dan temen2nya yang nggak mau ngaku agar memahami makna penting dari kejujuran dan keberanian bertanggung jawab. Dengan terbata-bata dia bilang" maaf pak saya nggak apal lagunya?".. halah... lha wong lagunya itu anak kecil aja banyak yang hapal.. Akhirnya saya minta dia memilih sendiri lagu yang paling dia sukai.. Tak disangka dia spontan menjawab " More than word pak ..tapi suara saya masih serak?", saya bilang " nggak apa-apa..silahkan nyanyikan sekarang..". Setelah mengatur microfon dan sejenak konsentrasi..akhirnya mengalunlah lagu itu.. dengan lembut. Suaranya ternyata ciamik, seisi kelas terdiam menikmatinya ..sampai bait terakhir di bagian reff ...tiba2 mikrofonnya dia sodorkan ke saya secara spontan saya teriak .." ..I love youuuu..!" ..maka seisi kelas lansung bersorak ..riuh sekali. Saya hanya tersenyum melirik ke mahasiswi itu sambil berkata " terima kasih ...silahkan kembali.." sementara kelas masih riuh saya lalu beteriak lantang " beri tepuk tangan buat temen anda ini !!"

Saya lalu tutup perkuliahan saat itu dan mengucapkan salam lalu langsung pulang kerumah , suasana diluar ternyata sudah mulai gelap mendekati maghrib.. Masih ada rasa hangat di dalam dada saat memacu motorku .. kembali terngiang suara merdu dari mahasiswiku memberikan sebuah perasaan yang luar biasa ...inilah sensasi dari nikmatnya mengajar..

Selasa, Oktober 27, 2009

DINNER


Seorang tamu spesial mengajak kami makan malam hari minggu kemarin. Di sebuah restauran baru yang cukup terkenal di kawasan elit di daerah kota atas. Ini merupakan pengalaman yang cukup mendebarkan bukan karena tamu itu seorang big boss dari perusahaan ternama di tanah air, atau kemewahan lokasi yang dipakai untuk dinner. Bagi saya pribadi hal-hal itu tak lebih hanya asesori semu saja, sedangkan yang lebih penting dari itu semua adalah konteks & momentum pertemuan itu sendiri yang membuat saya terutama my BJ harus cukup serius melakoninya.

Pertemanan kami dengan sang tamu spesial ini awalnya sebenarnya nggak sengaja. Saya teringat saat itu saya sedang mempersiapkan sesi fasilitasi di Gunung Kidul Yogyakarta, sekitar dua bulan yang lalu. Tiba-tiba ada telepon masuk, ternyata dari seorang kolega yang bergerak di sebuah LSM kesehatan. Dia minta saya untuk ke Bangkok mewakili organisasi tsb dalam sebuah seminar internasional tentang herbal se ASEAN, kebetulan saya memang termasuk jadi pengurus. Wah surprise ..saya merasa tersanjung, namun dengan terpaksa menolaknya karena skedul yang saya miliki sungguh padat & ketat!.

Akan tetapi teman itu tetap memaksa karena nggak ada orang lain yang dianggap pantas, akhirnya secara spontan saya nawarkan bagaimana kalau my BJ saja toh dia juga dokter dan berbasis akademisi sekaligus praktisi yang cukup pengalaman berinteraski dengan masyarakat/konsumen melalui kolaborasi kegiatan sosial dengan beberapa LSM sebagaimana yang dipersyaratkan. Agaknya temen itu terlanjur percaya dan menganggap serius tawaranku ini, dia serta merta bilang OK ! kalau gitu segera kirim CV ke Jakarta secepatnya!.. Akhirnya saya segera kontak my BJ dan menanyakan kesediaannya ke Bangkok, alhamdulillah dia setuju.

Singkat cerita semua dapat diurus tepat waktu dan ahkirnya dia berangkat ke Bangkok bersama rombongan dari Jakarta. Selama tiga hari itulah my BJ berkenalan dengan sang big boss yang memang satu rombongan dari perwakilan Indonesia. Mungkin karena terkesan dengan "sepak terjang" my BJ, akhirnya setelah pulang ke tanah air komunikasi secara intens tetap terjadi. Intinya dia ingin memberikan berbagai kesempatan dan tawaran untuk ikut berpartisipasi secara nyata dalam mengembangkan dunia herbal di tanah air agar bisa setara dengan yang ada di beberapa negara ASEAN yang nota bene sebenarnya tidak memiliki akar budaya maupun bahan baku herbal/jamu yang sekaya di Indonesia. Sebuah tantangan menarik dan misi yang cukup mulia untuk membuat jamu/herbal asli Indonesia kelak bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Entah bagaimana kelanjutan "kerjasama" ini dan apa saja upaya yang kelak dirintis untuk mewujudkan mimpi dari sang big boss tersebut. Paling tidak berawal dari sebuah dinner kemarin semoga bisa menjadi milestone untuk membuka "new chapter" yang insya Allah cukup menjanjikan dan membawa berkah buat my BJ disaat dia baru saja resign dari pekerjaan yang sudah digelutinya 10 tahun terakhir..semoga

Selasa, Oktober 20, 2009

The Answer


Pagi ini ditengah kesibukan membuat laporan studi kelayakan investasi pesanan sebuah instansi kesehatan di Jateng, saya kembali merenung tentang siklus kehidupan yang akan dia lalui kedepan.. muncul pertanyaan yang dulu sempat saya postingkan juga di blog ini yaitu tentang alternatif karier pekerjaan

Perkembangan yang terakhir agaknya sudah sampai pada satu titik simpul untuk membuat keputusan nyata dan segera! Sebetulnya tidak ada yang mengagetakan karena berbagai upaya sudah saya coba jadikan prakondisi sebelumnya. Namun tetap aja masih ada kegelisahan yang bercampur aduk dengan gelora semangat baru untuk "cancut tali wondo" alias bertarung mati-matian demi menjawab berbagai tantangan & agenda yang ada di depan mata. Memang tiap perubahan tak semuanya bisa berjalan mulus karena selama berproses mempersiapkan karier baru ini toh ada saja kejutan yang terjadi.

Untungnya semua kejutan itu alhamdulillah dan insya Allah mengarah pada prospek yang lebih baik yang sebelumnya malah tak pernah terbayangkan ..
Diiringi alunan lembut lagu "the answer" dari Richie Sambora... saya mengakhiri renungan pagi ini dengan sekelumit doa.. semoga ini benar-benar menjadi sebuah jawaban atas pengembaraan untuk menemukan & menuntaskan tugas hidup dan kehidupan yang sesungguhnya dari dia...


The Answer - Richie Sambora

Sabtu, Oktober 10, 2009

Tanggal 10 Bulan 10.....



Tepat hari ini tanggal 10 bulan 10 alhamdulillah bontotku merayakan hari kelahirannya tiga tahun yang lalu. Sebuah peristiwa yang lazimnya menyiratkan kegembiaraan, namun dibalik itu semua ada juga bilur keharuan. Sejenak aku seperti tercekat kembali oleh kilasan peristiwa yang lalu.

Diawali sekitar empat tahun yang lalu saat diriku terperanjat karena diberitahu bahwa belahan jiwaku sudah terlambat bulan lebih dari 2 siklus. Tentu saja kami sama sekali nggak kepikiran bahwa akan diberi amanah momongan baru. Namun setelah ditest ternyata memang benar positif hamil ! Seketika kami melongo, bagaimana mungkin lha wong saat itu istri memakai KB spiral?? ... Kebimbanganpun mulai merayapi hati, apakah mau dipertahankan atau sebaliknya digugurkan ...dilema moral, sosial dan keimanan menjadikan kami sulit mengambil keputusan segera saat itu.

Setelah melalui proses kontemplasi beberapa hari, akhirnya kami sepakat untuk mempertahankan jabang bayi ini, apapun resiko dan konsekuensinya. Alhamdulillah 3 tahun yang lalu lahirlah si bontot dengan sehat, lancar dan selamat. Dimulailah keceriaan merawat bayi mungil dan ternyata menjadi cucu ke 25 sekaligus penutup dari keluarga besarku. Kesejukan kami ini juga menular pada ke dua eyangnya yang serumah dengan kami. Kelihatannya mereka sangat menikmati "peran baru"nya sebagai eyang...dan ini mungkin terasa langka buat cucu2 nya yang lain. Semakin bersyukulah kami dengan kondisi tersebut.

Satu tahun kemudian tiba-tiba eyang kakungnya jatuh sakit padahal saat itu hampir tiap hari beliau masih asyik bercengkerama dengan si bontot... Setelah sempat dirawat di rumah sakit selama sekitar 3 minggu akhirnya beliau wafat.. menyedihakan sekaligus mengagetkan seluruh keluarga besar terutama bagi eyang puteri.

Kesedihan ini ternyata amat membekas buat eyang puteri, meskipun nggak pernah diperlihatkan pada kami semua. Salah satu cara untuk melupakan trauma ini akhirnya beliau menyibukkan diri dengan urusan kantor meskipun saat itu statusnya sudah emeritus di institut pendidikan yang hampir seumur hidup dibesarkannya. Salah satu bentuk pelampiasan jika mulai kangen ke eyang kakung biasanya beliau mengajak bercanda dengan si bontot...Sebuah peristiwa yang termasuk langka karena beliau selama ini relatif jarang mengajak bermain atau bercanda cucu-cucunya. Agaknya kehadiran/kelahiran si bontot yang kemudian disusul wafatnya eyang kakung memberi arti tesendiri buat beliau ... apalagi tingkah polah si bontot dengan rambut "abon"nya agaknya banyak kemiripan dengan gaya guyonannya almarhum sewaktu masih hidup....

Dua tahun berlalu, akhirnya ketegaran eyang puteri mulai runtuh terutama saat mengetahui beliau mengidap tumor sebesar bayi di dalam ususnya. Sekalipun selama ini nggak pernah dirasakan sakitnya dan tidak pernah mengeluh sama sekali dengan kami. Sehingga baru ketahuan setelah di perutnya teraba massa sebesar kepala bayi, sebuah peristiwa yang jelas mengagetkan seluruh anggota keluarga..terutama kami yang dipasrahi untuk menunggui dan merawat beliau.

Sebuah penyelasan yang terlambat dan agaknya buat kami sendiri mungkin sulit termaafkan..! Setelah lebih dari 3 bulan diupayakan berbagai cara pengobatan termasuk operasi namun akhirnya Allah SWT menentukan lain, akhrinya eyang puteri wafat. Almarhumah wafat dipangkuan saya saat menuju rumah sakit, dan saat itu menjadi momen paling mengharukan .. karena almarhumah eyang puteri wafat tepat saat kami sedang menyiapkan sebuah kue tart kecil buat ulang tahun si bontot.... ya tepat tanggal 10 bulan 10 setahun yang lalu....

Minggu, Oktober 04, 2009

"KUNCEN" RUMAH KELUARGA



Sejak saya kelas 2 SD sekitar 35 tahun yang lalu mulai menempati sebuah rumah dinas milik orang tua. Mulai saat itu sebagian besar hidup dan kehidupan yang saya jalani selalu berinteraksi dengan keberadaan rumah keluarga tersebut. Sampai saat ini bahkan setelah wafatnya kedua orang tua, keberadaan saya sekeluarga masih dipertahankan.

Positif dan negatifnya? jelas ada! Social cost yang harus dibayar adalah privasi dan kemandirian relatif terabaikan. Image yang melekat di kedua figur orang tua menjadi "beban moral" dimana mempengaruhi nilai filosofis yang harus dipertimbangkan saat membuat keputusan dan bersikap meskipun tentang gaya dan cara mengeksekusinya nggak mesti sama dengan pola yang dikembangkan almarhum/mah kedua orang tua. Bagaimanapun "kacang ora ninggal lanjaran" bahwa peran sosial yang telah tertanam selama ini dari mereka saat ini dan kedepan tongkta estafetnya ada pada diri saya dan keluarga.

Manifestasi nyata dari peran sosial yang biasa saya emban adalah menjadi alternatif rujukan buat tetangga yang kebetulan mengalami kesulitan hidup, menjadi salah satu tempat pertemuan warga dalam berbagai acara sosial baik keagamaan maupun adat istiadat yang rutin dijalankan setiap tahun. Seperti contoh, misalnya tadi malam perayaan halal bi halal kampung kembali menempati rumah ini sebagaimana tahun-tahun yang kemarin. Bahkan pagi ini acara yang sama akan berlangsung untuk temen-temen sekelas anak tertua saya yang masih duduk di bangku SMA. Disisi lain status saya dan istri kebetulan dokter, sehingga "fasilitasi" yang kami berikan akhirnya juga merambah peran kami layaknya sebagai dokter keluarga buat warga sekitar tanpa mengharap imbalan dan sungguh memang nggak akan pantas untuk menarik biaya sepeserpun atas semua itu.

Sisi social benefit-nya antara lain ada kemudahan dan kenyamanan saat berinteraksi dengan lingkungan yang sudah saya kenal dan percaya, sehingga melahirkan kedamaian, kebersamaan dan ketenteraman yang sulit tertandingi dengan nilai uang seberapapun banyaknya. Mungkin agak berlebihan kalau benefit ini ternhyata tidak hanya akan saya rasakan saat didunia ini tapi insya Allah bahkan kelak setelah mati. Bakti dan bekti orang tua kepada lingungan bisa menjadi cermin dan sekaligus nilai yang telah terwariskan kepada trah keturunan mereka yang tinggal di rumah keluarga ini. Semoga saya sekeluarga mampu menjaga dan mengembangkannya ..karena suka nggak suka.. mau nggak mau saat ini sayalah si "kuncen" alias penjaga rumah keluarga ini..

Senin, September 28, 2009

SEBAIT DOA UNTUK IBUKU



Ya Allah, limpahkan rahmat pada Ibuku didalam kuburnya, terangilah, padangkanlah, istirahatkanlah, harumilah dan gembirakanlah mulai sekarang hingga hari kebangkitan. Sesungguhnya Engkau Tuhan Yang Merajai dan Maha Pengampun.

Ya Allah, jadikanlah Al Qur'an yang agung teman didalam kuburnya dan penolong di hari kiamat, penerang, pengayom dan penuntun serta pembela di hari Masyar, memenangkan timbangan amal baiknya, cahaya dan penuntun diatas shirot, penghalang dan penutup dari neraka dan menjadi teman baik di dalam surga.

Ya Allah, janganlah digelapkan dalam kuburnya,karena dia menyaksikan bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau dan sesungguhnya Nabi Muhammad SAW adalah seorang hamba-MU dan utusan-Mu. Sedangkan Engkau lebih mengetahui hal itu

Ya Allah, tempatkan Ibuku ditempat yang sebaik-baiknya, dia sangat mengharapkan rahmat-Mu.Sedangkan Engkau adalah kaya dari siksanya, dan kami datang kepada-Mu dengan senang memohon syafaat baginya.

Ya Allah, jika Ibuku adalah orang yang banyak kebaikannya maka tambahkanlah kebaikan padanya, dan jika dia berbuat kejelekan maka ampunilah kepadanya dengan rahmat-Mu di dalam kuburnya, peliharalah dia dari fitnah kubur dan siksanya, luaskanlah baginya didalam kuburnya, pisahkanlah bumi darinya, selamatkanlah dia dari siksa-Mu sampai hari kebangkitan dan masukkanlah dalam surga-Mu Wahai sebaik-baiknya Penyayang dari Para Penyayang.

Ya Allah, ampunilah Ibuku, kasihanilah dia dan maafkanlah segala kesalahannya Wahai Tuhan semesta alam.


*10 Oktober 2008 - 28 September 2009 Acara Mendak Pisan (Satu Tahun) Wafatnya Ibuku*


BuNDa -

Kamis, September 24, 2009

MANYUN...

Setelah lebaran yang masih ramai dan gayeng bersama keluarga meskipun ada yang kurang yaitu tanpa kehadiran orang tua kandung tercinta, ternyata saya masih harus merampungkan agenda lain terkait pekerjaan dan pertemanan.

Satu acara yang paling dekat adalah halal bi halal dan reunian dengan temen-temen SMA kebetulan karena tinggal di Semarang dan tidak sedang mudik ke mertua di Jakarta maka saya ketiban sampur jadi panitia.. sebuah pengulangan dari peristiwa serupa tiga tahun yang lalu, cuma tahun ini yang ikut minus keluarga jadi lebih sedikit. Bagaimanapun ini jadi pekerjaan rumah tambahan yang cukup menyita waktu dan perhatian ditengah saya masih dikejar deadline dua laporan yang harus selesai akhir bulan ini. Kerepotan ini bertambah karena tim kerja saya juga sedang mudik semua demikian juga dengan rewang dirumah ..hmm jadi lengkap deh rasanya seperti bunga yang mulai kuyu dan garing !


Fokus pekerjaan mana yang mau kuselesaikan dulu jadi kabur? apalagi masih ada satu acara besar yaitu memperingati mendak pisan (satu tahun) wafatnya ibunda terkasih di akhir bulan ini juga. Kalau mau mengeluh kok nggak pantas ... dan memang nggak ada gunanya kan? Kalau sudah "kejebak" dalam situasi ini terkadang jadi bingung sendiri. Pelampiasannya malah bikin postingan seperti ini... hmmm ternyata jadinya tulisan yang membosankan .. terlalu banyak komplain ..terkesan datar dan asal-asalan.?

Mungkin ini bisa jadi contoh tulisan yang dibikin dalam suasana depresif, tanpa ruh yang mampu menginspirasi diri maupun yang membacanya.. jadi teringat postingan terkahir Srex yang suka menggerayangi sekaligus mencermati tulisan di kamar2 temen-temennya ..Mungkin dia akan mengkategorikan tulisan ini layaknya tulisan ecek-ecek tanpa makna ..yo wis sori deh Srex dan temen-temen dari asemi gank alias gerombolan si berat lainnya ... soalnya saya masih dalam suasana hati seperti gambar dibawah ini ....

Sabtu, September 19, 2009

SUNGKEMAN


Menjelang lebaran tahun ini sungguh terasa berbeda dibandingkan dengan lebaran yang pernah kami alami. Bukan pada arti dan isi perayaannya semata, tapi lebih dari itu karena lebaran kali ini kami sudah nggak bisa melaksanakan tradisi sungkeman kepada kedua orang tua kandung kami. Lebih dari 40 tahun tradisi sungkeman ini selalu setia hadir dan menjadi simbol tertinggi pengejewantahan bukti bekti dan hormat kami kepada mereka.

Semenjak wafatnya almarhum bapak tiga tahun yang lalu dan telah diperingati tanggal 18 September kemarin melalui tahlilan dan pemasangan kijing di makam beliau. Nanti insya Allah disusul acara "mendak pisan" (satu tahun) wafatnya almarhumah ibu yang akan diperingati dalam bentuk tahlilan pada tanggal 28 September ini. Dengan disela-selanya ada satu episode lebaran yang kami sekeluarga besar (sepuluh putera puteri beserta mantu dengan 25 cucu) mau merayakannya bersama, namun sekali lagi tahun ini tanpa bisa menghadirkan lagi acara sungkeman tersebut didalamnya ..

Bagaimanapun peristiwa ini menjadi sebuah kehilangan besar buat kami sekeluarga, selain membuat kami juga merasa canggung harus menyiapkan disain acara lebaran yang paling pas semenjak wafatnya kedua orang tua terkasih kami.. Sungkeman telah menjadi puncak dari sederet proses kontemplasi bersama untuk saling memperkuat dan saling mengingatkan tentang keberadaan jati diri kita. Mengapa? karena biasanya acara sungkeman ini selalu didahului pemberaian berbagai wejangan tentang arti hidup dan kehidupan dan menjadi ajang saling asah, asih dan asuh. Efeknya sungguh luar biasa, melalui interaksi yang berjalan relatif singkat namun elegan, setidaknya sungkeman ini mampu memberi motivasi bahkan inspirasi diantara orang tua,anak bahkan cucu, dan semua itu dimandegani penuh kearifan dan terkadang ditimpali dengan sentilan humor segar oleh kedua orang tua kami. Sama sekali tanpa ada kesan hujatan, terlalu menggurui apalagi intimidasi.

Pesan moral yang biasanya mereka wanti-wantikan yaitu agar kami bisa memiliki sikap dan tekad kuat untuk saling menjaga martabat dan kehormatan diri dan keluarga, saling jujur dan menyayangi sehingga akan menumbuhkan rasa persatuan yang sebenarnya diantara anggota keluarga yang memang cukup besar jumlahnya serta beragam latar belakang profesi/status sosialnya.

Di saat malam takbiran seperti sekarang ini, saya jadi teringat kembali bagaimana usapan lembut tangan mereka lalu diiringi doa tulus yang biasanya dibisikkan ditelinga saat kami sungkeman .. inilah puncak kenikmatan dan kesakralan berlebaran yang sesungguhnya namun sayang peristiwa itu sudah tak mungkin terluang lagi ...

Sabtu, September 12, 2009

NGALAP BERKAH YUUK ...

Menjelang akhir puasa ada kebiasaan untuk menjaring dan mencar berkah malam yang disebut lailatul qadar sebuah malam yang diyakini lebih baik dari seribu bulan. Namun tulisan ini bukan pengin menggambarkan kedahsyatan lailatul qadar dan perilaku/ibadah ritual yang dilakukan untuk ngalap berkahnya. Tulsan ini ingin menceritakan lebih pada perilaku yang ada terkait makin dekatnya lebaran atau akhir dari bulan puasa ramadhan yang biasanya muncul berbagai fenomena menarik untuk kita cermati.

Tempat paling ramai saat menjelang lebaran sudah jelas adalah pusat belanja mulai dari pasar tradisional sampai super mal hampir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Benar, yang terjadi mencerminak perilaku konsumtif musiman dari segala lapisan masyarakat yang berbondong-bondong membeli segala macam kebutuhan utamanya sandang dan pangan untuk menyambut pesta lebaran yang sudah didepan mata. Ngalap berkah akibat fenomena ini tentu akan selalu diminati dan akan dinikmati para produsen kedua jenis barang tersebut. Bagaminana tidak, segepok uang yang dibelanjakan masyarakat terbukti memberikan tekanan inflasi bulanan yang cukup tinggi dan ini sudah tidak perlu analisis atau ramalan para pakar ekonomi yang njelimet. Lihat saja perang diskon akan semakin gencar menunjukkan sengitnya persaingan para pengalap berkah ini, termasuk didalamnya bisnis parcel lebaran juga tetap saja ada meskipun agak tergerus krn sindrom gratifikasi semenjak munculnya KPK


Arus manusia yang akan mudik memberikan kesempatan besar buat para pengusaha jasa angkutan baik darat, laut dan udara beserta berbagai jasa pendukungnya mulai dari agen travel/tiket sampai para sopir pocokan yang ikut ngalap berkah dari fenomena ini. Alat transportasi yang makin murah dan mudah didapat juga mempengaruhi pilihan dari para pemudik, peningkatan tajam para pengguna sepeda motor untuk mudik dalam beberapa tahun terkahir mau tidak mau menimbulkan berkah luar biasa dari para dealer sepeda motor ini dan para mekaniknya yang bisa ngobyek terkait dengan jasa layanan service gratis bahkan lengkap dengan tukang pijetnya yang disediakan para distributor/pabrikan mobil& motor ini... tentu masih ada efek lanjutannya yaitu bagi pengusaha pompa bensin, berkah juga ada karena konsumsi BBM juga turut meningkat bahkan ada yang menyediakan kamar murah tapi cukup mewah untuk beristirahat para pemudik ini.


Di dalam ceruk pasar jasa angkutan ini juga mampu menarik kehadiran para calo tiket yang nggak mau kalah rame-rame ikut ngalap berkah..sebuah kombinasi yang sulit dihilangkan meskipun sudah dibuat peraturan yang ketat dengan ancaman hukuman yang lumayan berat. Buat para calo ini mungkin prinsipnya mau kapan lagi bisa panen kalau nggak pas lebaran ...? Kalau sudah begitu seketat atau seberat apapun sanksi/hukuman buat mereka hanya akan jadi 'vitamin" penyemangat untuk makin nekat...?


Kebiasaan mudik ini juga terjadi pada para pembantu rumah tangga, akibatnya sering kita kesulitan mendapatkan jasa untuk mereka. Ini juga menjadi ajang ngalap berkah bagi para pembantu pocokan yang memang disupplai secara khusus oleh para penyalur PRT ini terutama yang ada di kota-kota besar untuk ikut panen selama musim mudik ini dengan tarif yang ekstra juga tentunya.


Masalahnya dengan banyak yang mudik maka konsekuensinya rumah banyak yang akhirnya ditnggal kosong karena nggak ada lagi yang bisa dititipin. Ada gula ada semut, maka giliran yang ngalap berkah sekarang adalah para spesialias pencuri rumah kosong yang merajalela tanpa ada perlawanan berarti dari si empu rumah termasuk lingkungan tetangganya yang sepi merana juga ditinggal mudik penghuninya ...


The last but least yang juga kecipratan berkah dari semua fenomena itu adalah para penyedia jasa kesehatan. Angka kecelakaan selama arus mudik memberikan kontribusi pada pendapatan bagi beberapa rumah sakit yang ada, efeknya adalah berkah bonus tambahan juga untuk para pegawai dan tenaga kesehatannya (meskipun tentu saja nggak semuanya suka/bersedia ikut jaga piket saat lebaran)


Ngalap berkah ternyata bukan melulu jadi miliknya para ahli ibadah akherat saja, fenomena ngalap berkah menjadi "bumbu penyedap" dari tradisi tahunan yang terjadi di bangsa ini... jadi bagi anda semua saya ingin mengucapkan ."selamat ngalap berkah semoga hajat anda ini dapat berjalan selamat & lancar serta akhirnya benar-benar mendapat berkah dari Sang Pemberi Berkah .."


Lebaran - ALL ARTISTS

Sabtu, September 05, 2009

DICUMBU FITNAH


Menelikung di tengah jalan ...menggunting dalam lipatan, sebuah tindakan yang sering membuat orang lain merana tanpa orang itu sadar telah masuk dalam jebakan. Motifnya sudah sering didengungkan oleh para waskita .. antara lain harta,tahta ataupun wanita/pasangannya. Jangan tanya kenapa, karena pada diri manusia telah tertanam sifat dan nafsu yang bersemayam sepanjang umur mereka.

Penderitaan akibat amanat yang tercederai ini mampu melahirkan sakit hati, amarah bahkan dendam yang mungkin akan terbawa sampai mati. Perilaku para musang berbulu domba selalu bergentayangan di sekeliling kita,fitnah merajalela dan merajam para ksatria atau srikandi lugu yang masih ingin mempertahankan sisa keyakinannya saat berjuang di jalan yang dianggapnya lebih bermartabat demi kemaslahatan dan keselamatan bangsa, negara bahkan umat manusia.

Kebenaran telah datang dan kebathilan akan lenyap itulah janji dari sang Maha Perkasa .. meskipun mungkin nggak harus hadir seketika dan dalam wujud yang membelalakkan mata di dunia yg kian renta ini. Karena kebenaranpun tak harus selalu bertaut menjadi sebuah piala kemenangan maupun menjelma dalam fatamorgana kesenangan yang kelak justeru akan membutakan mata hati para pencarinya.

Sempurnakan wujud keberadaan-MU dalam ke-insan kamil-an mahluk-MU yang masih lemah ini, sebagaimana terjaganya kesucian-MU yang terbungkus rapi ditiap helai tirai takdir-MU ya Illahi Rabbi ..

*Tuk saudaraku yang sedang dicumbu fitnah*

Sebuah lagu ini semoga cukup bisa menghibur bahkan menginspirasimu ...

I WILL SURVIVE
At first I was afraid
I was petrified
Kept thinking I could never live without you
By my side
But then I spent so many nights
Just thinking how you did me wrong
I grew strong
And I learned how to get along
And so you're back
From other space
I just walked in to find you
Here with that sad look upon your face
I should have changed my stupid lock
I would have made you leave your key
If I had known for just one second
You'd be back to bother me
Well now go,
Walk out the door
Just turn around
Now, cause you're not welcome anymore
Weren't you the one
Who tried to break me with desire?
Did you think I'd crumble?
Did you think I'd lay down and die?
Oh no not I,
I will survive
Yeah
As Long as I know how to love,
I know I'll be alive
I've got all my life to live
I've got all my love to give
I will survive,
I will survive
Yeah, yeah

It took all the strength I had
Just not to fall apart
I'm trying hard to mend the pieces
Of my broken heart
And I spent oh so many nights
Just feeling sorry for myself
I used to cry,
But now I hold my head up high
And you see me
With somebody new
I'm not that stupid little person
Still in love with you
And so you felt like just dropping in
And you expect me to be free
But now I'm saving all my lovin'
For someone whose lovin' me
Well now go,
Walk out the door
Just turn around
Now, you're not welcome anymore
Weren't you the one
Who tried to break me with desire?
Did you think I'd crumble?
Did you think I'd lay down and die?
Oh not I,
I will survive
Yeah
As long as I know how to love,
I know I'll be alive
I've got all my life to live
I've got all my love to give
I will survive,
I will survive
Yeah, yeah
Oh no



I Will Survive - Abba

Sabtu, Agustus 29, 2009

ASEM IK....MUSNAH!


Mengawali puasa hari ini sepertinya bukan dalam situasi yang ideal... bagaimana tidak ditengah repotnya mengejar deadline laporan buat World Bank dan Depkes, saat ini harus mulai membuat persiapan untuk "mendak pisan" (1 tahun meninggalnya) almarhumah ibu yang hampir berdekatan dengan "nyewu" (seribu hari meninggalnya) almarhum bapak yang menurut rencana akan dilakukan pemasangan kijing dan cungkup di makam beliau pertengahan bulan depan.

Pada saat bersamaan harus jadi single parent lagi selama enam hari kedepan, karena my BJ ada undangan seminar internasional di Bangkok, sedangkan pembangunan "gubuk" saat ini jg mulai memasuki tahap finishing ..katanya justeru paling rumit & lama dan tentu menguras isi kantong ada ditahap ini .. fffuuiiih ! Ledakan emosi kerap bisa kucoba tahan, apalagi saat inikan sedang puasa.. sangat dianjurkan untuk bisa menahan nafsu amarah...

Ternyata apa yang dikira mudah belum tentu begitu adanya, kendali diri serta kontrol emosi yang harusnya telah muulai bisa terlatih selama 7 hari berpuasa, akhirnya hari ini kembali harus jebol ...asem ik ! aseeeem iiik ! aseeem iiiiiik!Harapan untuk menjaga kesejukan nurani dari jilatan emosi yang tak terasa namun bisa meledak secara tiba-tiba, kebetulan kali ini pemicunya datang dari anak-ku nomer tiga yang masih duduk di kelas IV SD.. (maafkan bapak ya le tadi sudah marah-marah ..)

Belum reda pemulihan suasana hati berlangsung mulus, saat istirahat dan blogwalking ke beberapa blog sahabat, mata ini tiba2 tertumbuk pada koment seseorang.. sebut saja si "Ash" . Sejatinya yang dia tulis termasuk sepele..dia nulis bahwa merasa mangkel jika ada orang yang menuliskan kata "ASEM IK" di sebuah postingan di dunia maya ini dan memilih kabur daripada membaca postingan meskipun tulisannya menarik!.. Persetan dengan apa alasannya, yang pasti efek tulisannya itu telah mengusik emosi yang sdh kadung jebol tadi pagi...bagaimana tidak yang mengenalkan tulisan "ASEM IK" di komunitas blogger itukan kebetulan adalah saya.. !!

Nyuwun pangapunten duh Gusti Pangeran.. kualitas poso saya hari ini mungkin cuma sebatas menahan lapar dan dahaga ... sedangkan yang masih tersisa ini jangan sampai musnah sama sekali akibat terbakar habis oleh prasangka & emosi .. asem ik !


03 Musnah - ANDRA AND THE BACKBONE