Senin, September 28, 2009

SEBAIT DOA UNTUK IBUKU



Ya Allah, limpahkan rahmat pada Ibuku didalam kuburnya, terangilah, padangkanlah, istirahatkanlah, harumilah dan gembirakanlah mulai sekarang hingga hari kebangkitan. Sesungguhnya Engkau Tuhan Yang Merajai dan Maha Pengampun.

Ya Allah, jadikanlah Al Qur'an yang agung teman didalam kuburnya dan penolong di hari kiamat, penerang, pengayom dan penuntun serta pembela di hari Masyar, memenangkan timbangan amal baiknya, cahaya dan penuntun diatas shirot, penghalang dan penutup dari neraka dan menjadi teman baik di dalam surga.

Ya Allah, janganlah digelapkan dalam kuburnya,karena dia menyaksikan bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau dan sesungguhnya Nabi Muhammad SAW adalah seorang hamba-MU dan utusan-Mu. Sedangkan Engkau lebih mengetahui hal itu

Ya Allah, tempatkan Ibuku ditempat yang sebaik-baiknya, dia sangat mengharapkan rahmat-Mu.Sedangkan Engkau adalah kaya dari siksanya, dan kami datang kepada-Mu dengan senang memohon syafaat baginya.

Ya Allah, jika Ibuku adalah orang yang banyak kebaikannya maka tambahkanlah kebaikan padanya, dan jika dia berbuat kejelekan maka ampunilah kepadanya dengan rahmat-Mu di dalam kuburnya, peliharalah dia dari fitnah kubur dan siksanya, luaskanlah baginya didalam kuburnya, pisahkanlah bumi darinya, selamatkanlah dia dari siksa-Mu sampai hari kebangkitan dan masukkanlah dalam surga-Mu Wahai sebaik-baiknya Penyayang dari Para Penyayang.

Ya Allah, ampunilah Ibuku, kasihanilah dia dan maafkanlah segala kesalahannya Wahai Tuhan semesta alam.


*10 Oktober 2008 - 28 September 2009 Acara Mendak Pisan (Satu Tahun) Wafatnya Ibuku*


BuNDa -

Kamis, September 24, 2009

MANYUN...

Setelah lebaran yang masih ramai dan gayeng bersama keluarga meskipun ada yang kurang yaitu tanpa kehadiran orang tua kandung tercinta, ternyata saya masih harus merampungkan agenda lain terkait pekerjaan dan pertemanan.

Satu acara yang paling dekat adalah halal bi halal dan reunian dengan temen-temen SMA kebetulan karena tinggal di Semarang dan tidak sedang mudik ke mertua di Jakarta maka saya ketiban sampur jadi panitia.. sebuah pengulangan dari peristiwa serupa tiga tahun yang lalu, cuma tahun ini yang ikut minus keluarga jadi lebih sedikit. Bagaimanapun ini jadi pekerjaan rumah tambahan yang cukup menyita waktu dan perhatian ditengah saya masih dikejar deadline dua laporan yang harus selesai akhir bulan ini. Kerepotan ini bertambah karena tim kerja saya juga sedang mudik semua demikian juga dengan rewang dirumah ..hmm jadi lengkap deh rasanya seperti bunga yang mulai kuyu dan garing !


Fokus pekerjaan mana yang mau kuselesaikan dulu jadi kabur? apalagi masih ada satu acara besar yaitu memperingati mendak pisan (satu tahun) wafatnya ibunda terkasih di akhir bulan ini juga. Kalau mau mengeluh kok nggak pantas ... dan memang nggak ada gunanya kan? Kalau sudah "kejebak" dalam situasi ini terkadang jadi bingung sendiri. Pelampiasannya malah bikin postingan seperti ini... hmmm ternyata jadinya tulisan yang membosankan .. terlalu banyak komplain ..terkesan datar dan asal-asalan.?

Mungkin ini bisa jadi contoh tulisan yang dibikin dalam suasana depresif, tanpa ruh yang mampu menginspirasi diri maupun yang membacanya.. jadi teringat postingan terkahir Srex yang suka menggerayangi sekaligus mencermati tulisan di kamar2 temen-temennya ..Mungkin dia akan mengkategorikan tulisan ini layaknya tulisan ecek-ecek tanpa makna ..yo wis sori deh Srex dan temen-temen dari asemi gank alias gerombolan si berat lainnya ... soalnya saya masih dalam suasana hati seperti gambar dibawah ini ....

Sabtu, September 19, 2009

SUNGKEMAN


Menjelang lebaran tahun ini sungguh terasa berbeda dibandingkan dengan lebaran yang pernah kami alami. Bukan pada arti dan isi perayaannya semata, tapi lebih dari itu karena lebaran kali ini kami sudah nggak bisa melaksanakan tradisi sungkeman kepada kedua orang tua kandung kami. Lebih dari 40 tahun tradisi sungkeman ini selalu setia hadir dan menjadi simbol tertinggi pengejewantahan bukti bekti dan hormat kami kepada mereka.

Semenjak wafatnya almarhum bapak tiga tahun yang lalu dan telah diperingati tanggal 18 September kemarin melalui tahlilan dan pemasangan kijing di makam beliau. Nanti insya Allah disusul acara "mendak pisan" (satu tahun) wafatnya almarhumah ibu yang akan diperingati dalam bentuk tahlilan pada tanggal 28 September ini. Dengan disela-selanya ada satu episode lebaran yang kami sekeluarga besar (sepuluh putera puteri beserta mantu dengan 25 cucu) mau merayakannya bersama, namun sekali lagi tahun ini tanpa bisa menghadirkan lagi acara sungkeman tersebut didalamnya ..

Bagaimanapun peristiwa ini menjadi sebuah kehilangan besar buat kami sekeluarga, selain membuat kami juga merasa canggung harus menyiapkan disain acara lebaran yang paling pas semenjak wafatnya kedua orang tua terkasih kami.. Sungkeman telah menjadi puncak dari sederet proses kontemplasi bersama untuk saling memperkuat dan saling mengingatkan tentang keberadaan jati diri kita. Mengapa? karena biasanya acara sungkeman ini selalu didahului pemberaian berbagai wejangan tentang arti hidup dan kehidupan dan menjadi ajang saling asah, asih dan asuh. Efeknya sungguh luar biasa, melalui interaksi yang berjalan relatif singkat namun elegan, setidaknya sungkeman ini mampu memberi motivasi bahkan inspirasi diantara orang tua,anak bahkan cucu, dan semua itu dimandegani penuh kearifan dan terkadang ditimpali dengan sentilan humor segar oleh kedua orang tua kami. Sama sekali tanpa ada kesan hujatan, terlalu menggurui apalagi intimidasi.

Pesan moral yang biasanya mereka wanti-wantikan yaitu agar kami bisa memiliki sikap dan tekad kuat untuk saling menjaga martabat dan kehormatan diri dan keluarga, saling jujur dan menyayangi sehingga akan menumbuhkan rasa persatuan yang sebenarnya diantara anggota keluarga yang memang cukup besar jumlahnya serta beragam latar belakang profesi/status sosialnya.

Di saat malam takbiran seperti sekarang ini, saya jadi teringat kembali bagaimana usapan lembut tangan mereka lalu diiringi doa tulus yang biasanya dibisikkan ditelinga saat kami sungkeman .. inilah puncak kenikmatan dan kesakralan berlebaran yang sesungguhnya namun sayang peristiwa itu sudah tak mungkin terluang lagi ...

Sabtu, September 12, 2009

NGALAP BERKAH YUUK ...

Menjelang akhir puasa ada kebiasaan untuk menjaring dan mencar berkah malam yang disebut lailatul qadar sebuah malam yang diyakini lebih baik dari seribu bulan. Namun tulisan ini bukan pengin menggambarkan kedahsyatan lailatul qadar dan perilaku/ibadah ritual yang dilakukan untuk ngalap berkahnya. Tulsan ini ingin menceritakan lebih pada perilaku yang ada terkait makin dekatnya lebaran atau akhir dari bulan puasa ramadhan yang biasanya muncul berbagai fenomena menarik untuk kita cermati.

Tempat paling ramai saat menjelang lebaran sudah jelas adalah pusat belanja mulai dari pasar tradisional sampai super mal hampir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Benar, yang terjadi mencerminak perilaku konsumtif musiman dari segala lapisan masyarakat yang berbondong-bondong membeli segala macam kebutuhan utamanya sandang dan pangan untuk menyambut pesta lebaran yang sudah didepan mata. Ngalap berkah akibat fenomena ini tentu akan selalu diminati dan akan dinikmati para produsen kedua jenis barang tersebut. Bagaminana tidak, segepok uang yang dibelanjakan masyarakat terbukti memberikan tekanan inflasi bulanan yang cukup tinggi dan ini sudah tidak perlu analisis atau ramalan para pakar ekonomi yang njelimet. Lihat saja perang diskon akan semakin gencar menunjukkan sengitnya persaingan para pengalap berkah ini, termasuk didalamnya bisnis parcel lebaran juga tetap saja ada meskipun agak tergerus krn sindrom gratifikasi semenjak munculnya KPK


Arus manusia yang akan mudik memberikan kesempatan besar buat para pengusaha jasa angkutan baik darat, laut dan udara beserta berbagai jasa pendukungnya mulai dari agen travel/tiket sampai para sopir pocokan yang ikut ngalap berkah dari fenomena ini. Alat transportasi yang makin murah dan mudah didapat juga mempengaruhi pilihan dari para pemudik, peningkatan tajam para pengguna sepeda motor untuk mudik dalam beberapa tahun terkahir mau tidak mau menimbulkan berkah luar biasa dari para dealer sepeda motor ini dan para mekaniknya yang bisa ngobyek terkait dengan jasa layanan service gratis bahkan lengkap dengan tukang pijetnya yang disediakan para distributor/pabrikan mobil& motor ini... tentu masih ada efek lanjutannya yaitu bagi pengusaha pompa bensin, berkah juga ada karena konsumsi BBM juga turut meningkat bahkan ada yang menyediakan kamar murah tapi cukup mewah untuk beristirahat para pemudik ini.


Di dalam ceruk pasar jasa angkutan ini juga mampu menarik kehadiran para calo tiket yang nggak mau kalah rame-rame ikut ngalap berkah..sebuah kombinasi yang sulit dihilangkan meskipun sudah dibuat peraturan yang ketat dengan ancaman hukuman yang lumayan berat. Buat para calo ini mungkin prinsipnya mau kapan lagi bisa panen kalau nggak pas lebaran ...? Kalau sudah begitu seketat atau seberat apapun sanksi/hukuman buat mereka hanya akan jadi 'vitamin" penyemangat untuk makin nekat...?


Kebiasaan mudik ini juga terjadi pada para pembantu rumah tangga, akibatnya sering kita kesulitan mendapatkan jasa untuk mereka. Ini juga menjadi ajang ngalap berkah bagi para pembantu pocokan yang memang disupplai secara khusus oleh para penyalur PRT ini terutama yang ada di kota-kota besar untuk ikut panen selama musim mudik ini dengan tarif yang ekstra juga tentunya.


Masalahnya dengan banyak yang mudik maka konsekuensinya rumah banyak yang akhirnya ditnggal kosong karena nggak ada lagi yang bisa dititipin. Ada gula ada semut, maka giliran yang ngalap berkah sekarang adalah para spesialias pencuri rumah kosong yang merajalela tanpa ada perlawanan berarti dari si empu rumah termasuk lingkungan tetangganya yang sepi merana juga ditinggal mudik penghuninya ...


The last but least yang juga kecipratan berkah dari semua fenomena itu adalah para penyedia jasa kesehatan. Angka kecelakaan selama arus mudik memberikan kontribusi pada pendapatan bagi beberapa rumah sakit yang ada, efeknya adalah berkah bonus tambahan juga untuk para pegawai dan tenaga kesehatannya (meskipun tentu saja nggak semuanya suka/bersedia ikut jaga piket saat lebaran)


Ngalap berkah ternyata bukan melulu jadi miliknya para ahli ibadah akherat saja, fenomena ngalap berkah menjadi "bumbu penyedap" dari tradisi tahunan yang terjadi di bangsa ini... jadi bagi anda semua saya ingin mengucapkan ."selamat ngalap berkah semoga hajat anda ini dapat berjalan selamat & lancar serta akhirnya benar-benar mendapat berkah dari Sang Pemberi Berkah .."


Lebaran - ALL ARTISTS

Sabtu, September 05, 2009

DICUMBU FITNAH


Menelikung di tengah jalan ...menggunting dalam lipatan, sebuah tindakan yang sering membuat orang lain merana tanpa orang itu sadar telah masuk dalam jebakan. Motifnya sudah sering didengungkan oleh para waskita .. antara lain harta,tahta ataupun wanita/pasangannya. Jangan tanya kenapa, karena pada diri manusia telah tertanam sifat dan nafsu yang bersemayam sepanjang umur mereka.

Penderitaan akibat amanat yang tercederai ini mampu melahirkan sakit hati, amarah bahkan dendam yang mungkin akan terbawa sampai mati. Perilaku para musang berbulu domba selalu bergentayangan di sekeliling kita,fitnah merajalela dan merajam para ksatria atau srikandi lugu yang masih ingin mempertahankan sisa keyakinannya saat berjuang di jalan yang dianggapnya lebih bermartabat demi kemaslahatan dan keselamatan bangsa, negara bahkan umat manusia.

Kebenaran telah datang dan kebathilan akan lenyap itulah janji dari sang Maha Perkasa .. meskipun mungkin nggak harus hadir seketika dan dalam wujud yang membelalakkan mata di dunia yg kian renta ini. Karena kebenaranpun tak harus selalu bertaut menjadi sebuah piala kemenangan maupun menjelma dalam fatamorgana kesenangan yang kelak justeru akan membutakan mata hati para pencarinya.

Sempurnakan wujud keberadaan-MU dalam ke-insan kamil-an mahluk-MU yang masih lemah ini, sebagaimana terjaganya kesucian-MU yang terbungkus rapi ditiap helai tirai takdir-MU ya Illahi Rabbi ..

*Tuk saudaraku yang sedang dicumbu fitnah*

Sebuah lagu ini semoga cukup bisa menghibur bahkan menginspirasimu ...

I WILL SURVIVE
At first I was afraid
I was petrified
Kept thinking I could never live without you
By my side
But then I spent so many nights
Just thinking how you did me wrong
I grew strong
And I learned how to get along
And so you're back
From other space
I just walked in to find you
Here with that sad look upon your face
I should have changed my stupid lock
I would have made you leave your key
If I had known for just one second
You'd be back to bother me
Well now go,
Walk out the door
Just turn around
Now, cause you're not welcome anymore
Weren't you the one
Who tried to break me with desire?
Did you think I'd crumble?
Did you think I'd lay down and die?
Oh no not I,
I will survive
Yeah
As Long as I know how to love,
I know I'll be alive
I've got all my life to live
I've got all my love to give
I will survive,
I will survive
Yeah, yeah

It took all the strength I had
Just not to fall apart
I'm trying hard to mend the pieces
Of my broken heart
And I spent oh so many nights
Just feeling sorry for myself
I used to cry,
But now I hold my head up high
And you see me
With somebody new
I'm not that stupid little person
Still in love with you
And so you felt like just dropping in
And you expect me to be free
But now I'm saving all my lovin'
For someone whose lovin' me
Well now go,
Walk out the door
Just turn around
Now, you're not welcome anymore
Weren't you the one
Who tried to break me with desire?
Did you think I'd crumble?
Did you think I'd lay down and die?
Oh not I,
I will survive
Yeah
As long as I know how to love,
I know I'll be alive
I've got all my life to live
I've got all my love to give
I will survive,
I will survive
Yeah, yeah
Oh no



I Will Survive - Abba