Kamis, Juli 29, 2010

NJAWANI ..


Pagi kawan,

Kopi pagi ini terasa lebih nikmat.. bukan karena ganti merk atau bikin oplosan anyar. Seperti biasa kuseduh pelan-pelan sesaat selesai shalat subuh jamaah bareng anak-anak. Kebetulan my BJ sedang ke Jogya 5 hari ikut kursus tentang skin care sehingga agenda rutin jalan-jalan pagi sementara diganti acara ngoprak-oprak anak untuk sekolah dipagi hari. Maklumlah dengan 4 anak bervariasi dari SMA kelas 3 yang paling mbarep sampai yang terkecil baru masuk TK 2 minggu ini, tentu sulit jika semuanya kulakukan sendirian apalagi diselingi hobi jalan pagi yang biasanya menghabiskan waktu sampai 1 jam lebih.

Kembali lagi, pagi ini saya seperti biasa memperoleh beberapa "pencerahan" melalui postingan dari temen atau saudara biasanya kalau nggak lewat email atau BBM. Setelah yang kemarin saya sharing tentang fenomena "belajar dari elang" , maka kali ini ada satu postingan yang menarik dan kuberi judul singkat : NJAWANI (maaf sumber dan pengarangnya tidak tercantum). Monggo silahkan dinikmati, semoga efeknya sama seperti saya minimal membikin ngopinya jadi lebih nikmat ..

10 Filosofi Hidup orang Jawa

1. Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat nagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik)

2. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara (Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).

3. Sura Dira Jaya Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti (segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar)

4. Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan)

5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).

6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman (Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).

7. Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman (Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).

8. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah;Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka).

9. Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo (Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).

10. Aja Adigang, Adigung, Adiguna (Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti).


Pinggir kaligarang, 290710

Minggu, Juli 25, 2010

BELAJAR DARI ELANG



Perubahan adalah yang abadi .. sebuah ungkapan yang sudah sering kita dengar namun kadang lupa untuk kita renungkan.

Perubahan merupakan pilihan diantara keniscayaan yang terbentang secara pasti antara ya dan tidak .. dimana yang membedakan salah satunya adalah sifatnya apakah transformasi secara bertahap dan parsial atau seketika dan total. Masing-masing jelas memerlukan berbagai syarat dan sekaligus konsekwensi yang kadang tak terperi sebelumnya.

Minggu siang ditengah istirahat menikmati liburan bareng anak-anak di rumah, tiba2 terdengan bunyi yang khas menandai ada sebuah pesan via Black Berry (BB). Ternyata ada postingan dari sedulur yang cukup menarik dan akhirnya memberikan stimulus saya untuk menuangkan dalam blog ini. Berikut ini secara lengkap postingan (sayangnya sumber tulisan tidak tercantum)

Elang merupakan jenis unggas yg mempunyai umur paling panjang di dunia, dpt mencapai 70 thn. Tapi utk mencapai umur itu seekor elang hrs membuat keputusan besar pd umurnya yg ke 40.

Saat umur 40 thn, cakarnya mulai menua, paruh menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dada. Sayapnya mjd sgt berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga menyulitkan saat terbang. Saat itu, ia hanya mempunyai 2 pilihan: Menunggu kematian atau menjalani proses transformasi yg menyakitkan selama 150 hari.

Saat melakukan transformasi itu, ia harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung utk kemudian membuat sarang di tepi jurang, berhenti dan tinggal di sana selama proses berlangsung.

Pertama, ia hrs mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dr mulutnya, dan kemudian menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yg baru tumbuh itu, ia hrs mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yg baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yg panjang dan menyakitkan.

5 bulan kemudian, bulu2 yg baru sudah tumbuh. Ia mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, ia mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!

Dalam kehidupan, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yg BESAR untuk memulai sesuatu proses PEMBARUAN. Berani membuang kebiasaan2 lama yg mengikat, meskipun itu adalah sesuatu yg menyenangkan dan melenakan.

Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal2 baru, kita mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yg terpendam, mengasah keahlian kita sepenuhnya dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan!

Tantangan terbesar untuk berubah ada di dalam diri sendiri dan kitalah sang penguasa atas diri kita sendiri! Have a great day, Eagle!


">

Minggu, Juli 04, 2010

Kamar Kosong



Ini bukan sebuah kekeliruan ..
Manakala bathin masih menggeliat meski telah lama tersekat ..
Atau ini jangan dianggap sekedar pencari nikmat..
Seandainya kamar kosong itu tiba-tiba kembali terkuak ..
Bisa saja ini hanya bagai fatamorgana ..
Biar saja meski tak nyata namun masih tetap berasa
Logika kadang memang nggak akan terpakai
Seandaipun dicoba..toh sulit untuk sampai
Instinglah yang berani bersuara ..
dan itupun bukanlah emosi yang tak berujung tepi..

pinggir kaligarang, 4 juli 2010