Minggu, Desember 26, 2010

Permohonanku ..


Alhamdulillah, setelah kurang lebih 40 hari menjalankan rangkaian ibadah haji, akhirnya pada hari Kamis, 16 Desember 2010 pesawat Garuda yang saya tumpangi mendarat dengan selamat sekitar pukul 09.50 WIB di Bandara Adi Soemarmo Solo. Perjalanan udara dari Jeddah menuju tanah air lebih kurang ditempuh 10 jam. Kerinduan untuk segera ketemu dengan anak-anak sudah tak tertahankan. Setelah ada seremonial penyambutan oleh di asrama haji Donohudan akhirnya kami sekloter diangkut 9 bis menuju ke Masjid Agung Jawa Tengah di Semarang.

Perjalanan via darat ditempuh sekitar 2,5 jam, akhirnya rombongan bis sampai di halaman MAJT sekitar pukul 13.30 WIB. Sudah banyak penjemput, kebetulan bis saya ada di urutan paling bontot. Saat turun ternyata anak-anak yang dibawa oleh bude dan eyangnya belum nongol ..aku sempet meringis kecut apalagi melihat teman-teman jamaah sudah "heboh" saling berpelukan dan bercanda tawa dengan keluarga mereka ..Dimana sih anak-anak ?? Dengan agak tidak sabar aku telepon ke bude yang ngantar..ternyata mereka sudah sampai tetapi bingung mencari lokasi bis ..setelah berkutat sejenak ..alhamdulillah akhirnya mereka nongol juga. Segera aku peluk erat keempat anakku dengan perasaan haru .. Subhanallah ternyata keempat anakku masih dilindungi sehingga tetap sehat dan ceria bahkan yang paling bontot terlihat tambah gemuk.

Setelah cukup kami lalu meluncur pulang, sesampainya di rumah yang baru selanjutnya saya melakukan sujud syukur ... saat itu kembali terlintas dalam ingatan tentang perjalanan yang harus saya tempuh untuk menunaikan haji dengan segala suka dukanya. Sujud syukur ini hanya salah satu dari refleksi rasa terimakasih yang tak terhingga atas segala rahmat dan kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT selama ini. Terkait dengan rasa syukur ini juga saya panjatkan secara khusus dalam salah satu doa saat selesai melaksanakan shalat sunnah dua rakaat didepan maqam Ibrahim a.s sehabis melakukan thawaf. Tempat ini termasuk sebagai salah satu tempat paling mustajab untuk setiap doa yang dipanjatkan. Inti dari doa yang saya sampaikan adalah semoga Allah SWT berkenan menjadikan saya termasuk orang yang bersyukur .. Entah kenapa kok seperti tiba-tiba ada dorongan agar saya memanjatkan doa seperti itu. Pada saat menyampaikan doa tersebut saya merasa sangat malu mengigat telah begitu banyak kenikmatan yang dikaruniakan Allah SWT kepada saya selama ini .. sedangkan untuk sekedar mengucapkan terimakasih dan syukur saja kadang sering lupa atau enggan!

Ada cuplikan bagus dibawah ini yang mungkin cukup bisa merefleksikan sedikit perasaan saya saat memohonkan doa tersebut dan mengapa itu menjadi begitu berharganya untuk saya pribadi.. (link ini saya dapat setelah saya searching untuk menjawab pertanyaan tersebut)

“Mereka (Para Jin) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya, di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Daud untuk bersyukur kepada Allah. Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur”. (Saba’:13)

Dalam pandangan Sayid Qutb, penutup ayat di atas “Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur” merupakan sebuah pernyataan akan kelalaian hamba Allah swt dalam mensyukuri nikmat-Nya, meskipun mereka berusaha dengan semaksimal mungkin, tetapi tetap saja mereka tidak akan mampu menandingi nikmat Allah swt yang dikaruniakan terhadap mereka yang tidak terbilang. Sehingga sangat ironis dan merupakan peringatan bagi mereka yang tidak mensyukurinya sama sekali. Dalam hal ini, Umar bin Khattab ra pernah mendengar seseorang berdo’a, “Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan yang sedikit”. Mendengar itu, Umar terkejut dan bertanya, “Kenapa engkau berdoa demikian?” Sahabat itu menjawab, “Karena saya mendengar Allah berfirman, “Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur”, makanya aku memohon agar aku termasuk yang sedikit tersebut. (Luthfi Attabiq http://www.dakwatuna.com/2007/menjadi-pribadi-yang-bersyukur/ )

Semoga Allah SWT berkenan mengabulkan permohonan hambanya yang bodoh, pemalas, lemah namun sering sombong ini .. amiin

Pinggir Kaligarang, 26 Desember 2010 jam 16.55

cah bontot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar