
Bagaimana buat seorang SMI ? Ha ha ha ... tentu sama saja seperti yang lain..
Mulai dari mencari rumah, mencarikan sekolah buat anaknya dan menjadi "warga biasa" dikomunitas baru di Washington DC yang harus menyiapkan sendiri beberapa pekerjaan rumah tangganya selayaknya ibu rumah tangga pada umumnya. Tiada lagi protokoler dan ajudan yang siap mendampingi kemanapun dia pergi. Meskipun memang terkesan lebih repot namun semua kebiasaan itu bukan sesuatu yang asing karena sejak kecil dia dididik dan dibesarkan dalam situasi yang prihatin dan menuntut kemandirian. Semoga proses adaptasi dan transisinya bisa cepat kelar sehingga nama Indonesia bisa cepat berkibar di seantero dunia melalui berbagai karya nyatamu untuk kesejahteraan ekonomi dunia yang lebih baik dan adil bagi semua.

Saya yakin adaptasi bukanlah persoalan yang berat buat Bu SMI,...yang berat adalah mencari tempe penyet di Amrik,....hehehhe....salam dari pulau.
BalasHapusDi Washington DC ya Top...?
BalasHapusKapan sampeyan nyusul ke sana..? sapa tahu banyak yang bisa dilakukan..skalian bantu2 nempatin rumah baru...hehe...ntar di postingkan sekalian pangalaman di negeri nun jauh di sana....sip..siiipp...
hmmm kangen Ibu SMI.. punya bocoran pendapat SMI tentang dana aspirasi nggak Cak? orang2 sini sibuk berpolemik,sebaiknya tanyakan pada ahlinya hehehe
BalasHapusadakah sambal terasi ?...kalau nasi goreng bisa buat sendiri kan...hehehehe
BalasHapusselamat bertugas bu :)