
Selama seminggu lebih jadi "single parent" dadakan karena my sweety sedang bertugas jadi dokter dari keluarga boss-nya yang sedang menikahkan puteranya di tanah suci sekalian umroh. Bukan tentang uniknya jadi single parent dengan 4 anak yang pengin saya ceritakan sekarang, tetapi tentang masa kritis yang tengah dihadapi my sweety...Saat ini dia harus membuat sebuah keputusan paling berani sekaligus paling penting yang akan mempengaruhi in the rest of her & may be our family life! Apa itu? yaitu sebuah keputusan untuk bersedia menapaki karier barunya dan harus meninggalkan karier lamanya! Kira-kira beranikah dia pindah karier? Saya jadi teringat postingan lama tentang "berani pindah karier?"
Bagaimanapun buat my sweety jika memilih karir baru itu laksana harus memutar jarum kariernya mulai dari titik NOL lagi!(pinjam istilah dari Mr.Psy-mukatebal) Pembuatan keputusan pindah karier buat dia khususnya memang tidak sesederhana dan semudah seperti yang dibayangkan seperti layaknya pindah topik atau cuma nulis komentar yang "asbun" (asal bunyi) seperti saat kita ngeblog atau fesbuk..! Mengapa? karena masih ada pertaruhan lain yang mesti dia hadapi bukan hanya terkait susahnya merintis karir baru saja. Tapi satu hal penting yang kadang saya sendiri lupa atau luput dari perhatian yaitu risiko munculnya perasaan tercerabut dari akar komunitas atau bahkan sampai hilangnya kebanggaan status yang selama 10 tahun ini dirintis & dinikmati. Disisi lain "rasa" ini kadang masih tersembunyi rapi dan sulit terucap secara langsung sekalipun oleh mysweety telah menjadi belahan jiwa saya selama 16 tahun. Manakala "rasa" ini tidak terantisipasi secara proporsional (bukan emosional) maka efeknya bisa jadi bumerang buat dirinya, saya dan seluruh keluarga. Lebih gawat lagi jika kita sendiri masih tetap cuek "rasa"..
Keberadaan dan pengaruh dari "rasa" ini sekali lagi terus terang memang masih sulit saya pahami`meskipun hal itu sudah coba dijelaskan oleh sahabat blogger saya yaitu dukun paling sakti dan sudah paling berpengalaman termasuk pengalaman dalam ngeblog, sehingga sudah seumur ini tak heran masih ada yang menilai saya ini kurang perasa dan parahnya lagi kurang pengalaman dalam menyikapi keadaan!!
Boleh jadi semua ketidak-pekaan & kekurang pengalaman saya memang bisa membuat dia gamang saat akan membuat keputusan yang memang sangat berat tersebut. Mungkin saat ini dia seperti tengah ada dipersimpangan jalan yang nggak mungkin mundur lagi jika sudah memasuki salah satu jalannya! Apa yang mesti saya lakukan untuk memperkuat hatinya dan menjernihkan pikirannya dan mengobarkan keberaniannya ..sehingga my sweety mampu menegakkan kepalanya dan menatap dengan penuh kejernihan untuk memilih langkah yang akan ditempuh buat dirinya maupun kariernya?
Sekalipun saya sudah memberinya kebebasan penuh untuk memutuskan yang terbaik buat dirinya, namun saya yakin apapun keputusannya kelak pastilah menjadi keputusan yang bijak, Mengapa? karena selama ini dia bukanlah tipe orang yang merasa dirinya sok tahu, egois atau keras kepala yang tidak peduli efeknya pada orang lain (mau positif atau negatif emang gue pikirin?) terlebih lagi jika orang itu adalah orang yang sebenarnya & seharusnya dia hormati, sayangi dan bahkan lindungi .. makanya selama ini SAYA SUNGGUH RESPECT DIA! ...
PS: Jo semoga kamu tak perlu merasa takut tersesat apapun pilihanmu.. cause you know that I will take care of you! love u jo ..mmmuuuuaaahhh !