Dalam survey yang dilakukan terhadap ratusan istri/perempuan tentang "mysterius matrix" dari sisi mental & emosional mereka, paling tidak diperoleh gambaran sebagai berikut:
1. Pertama, most women juggle multiple thougths and feeling at the same time
"I find mys self dealing with multiple thoughts and emotions in short periode of time; it's like having multiple windows open and running on my computer desktop at the same time "
Pernyataan diatas merupakan jawaban 79% responden perempuan/istri saat menggambarkan seperti apa diri mereka dalam hal berpikir & mengutarakan emosi. Hal ini menjelaskan mengapa para istri/perempuan sering melakukan "jumps topic in the middle of conversations" artinya jika terjadi seperti itu biasanya para pria menganggap perempuan/istri jadi kurang perhatian/cepat beralih topik saat diajak ngomong.
2. Second, about half of all women have stored thoughts or feelings from the past that regulary pop up into active mode whether they want them out to or not.
"Our emotions from experiences in the recent or even distant past (partiulary negative ones) sometimes rise up in our minds. These may be triggered or may seem to arise from nowhere"
Hal itu kadang atau sering terjadi pada 89% responden yang mengalami kesulitan untuk menyingkirkan berbagai perasaan/emosi yang tiba-tiba menyeruak entah dari mana atau dipicu oleh berbagai hal yang kadang sepele menurut laki-laki.
3. Third, women seem consistently unable to close these "windows" as easly as men can
Kesulitan menutup "multiple windows' yang dirasakan mengganggu akibat dari cara berpikir dan emosi para perempuan dan dinyatakan oleh 81% responden. Situasi ini menunjukkan bahwa kebanyakan perempuan memang harus membutuhkan upaya khusus untuk bisa menyingkirkan gangguan itu. Disinilah peran pasangan/laki-laki diharapkan bisa dan mau mendukung mereka.

Bagaimana untuk merespond tiga "kesulitan" tersebut, dari hasil penelitian & pengalaman paling tidak ada 3 cara yang bisa dilakukan setiap laki-laki:
1. Rethink your assumptions about how she thinks.
Anda bisa saja membiarkan dia menyelesaikannya sendiri namun sebaiknya anda berikan suntikan keberanian yg mereka perlukan atau minimal sekedar mau mendengarkan(listening !) tentang keluhan/perasaannya hari ini saat sebelum tidur.
2. Realize you may not be the issue, even though you've affected by the issue.
Paling tidak anda bisa konfirmasi lagi dengan menanyakan " Sweetheart, did I do something wrong, or are you upset about something else?"
3. Be her hero and help her clear those distracting of painful windows so they don't keep coming back.
Minimal hibur dan beri semangat atau lebih bagus lagi lakukan tindakan nyata yang bisa anda lakukan untuk membantunya! (bersambung...)
(sumber gambar:thumb.visualizeus.com dan mountcope.files.wordpress.com )